Contoh Cerpen
Cinta Dalam Diam
Namaku Indah Salsabila Rais. Aku biasa dipanggil Indah. Aku
suka dengan seorang teman lelakiku. Namanya adalah Fikri Ramadhan. Aku
sudah lama suka dengan dia, tapi aku
tidak berani untuk mengungkapkannya. Menurutku, dia lelaki yang baik. Dia
pintar, sopan, baik, perhatian dan lain sebagainya.
Aku pernah disukai adik kelasku. Namanya Adi Bima Nugroho. Waktu
itu Bima terus terang kalau dia suka denganku. Di saat itu pula, Fikri melihat
kejadian itu. Mukanya merah padam, dan dia hanya melihatku tanpa ekspresi
apa-apa. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan di waktu itu. Aku tidak
menjawab pertanyaan Bima dan aku juga tidak berbicara apa-apa kepada Fikri. Aku
langsung meninggalkan kedua laki-laki itu. Aku tidak ingin menjalin cinta
dengan Bima dan aku juga tidak ingin menyakiti Fikri.
Namun, apa yang harus aku lakukan. Aku tidak berani
memberikan keterangan kepada Fikri kalau sebenarnya aku suka dengan dia, tapi
dia juga tidak memberikan komitmen apa-apa kepadaku. Aku hanya bisa
memperhatikannya dan diam-diam dia juga sering memperhatikanku.
Di suatu pagi, aku bercanda dengan teman-temanku. Waktu itu
ada aku, Vila Bunga Darma, Cinta Nazila Bumi, Anindita Putri dan Wulan Ningrum Kaltara. Fikri tiba-tiba lewat di depan kami semua. Dia melihatku dengan
senyuman malu. Aku juga memandangnya dengan senyuman pula. Tiba-tiba Zila
berkata kepada Bunga “Itu lo, gebetan kamu lewat”. Anin kaget dan berkata “Apa,
Bunga suka dengan Fikri?, bukannya Indah juga suka sama Fikri ya ......”.
Kemudian Tara menyela “Lho... kok bisa suka sama orang yang sama sih”. Kemudian
Bunga pergi dari tempat itu. Aku langsung mengejar Bunga dan ingin meminta
maaf. Tapi Bunga tidak ingin berbicara kepadaku.
Aku bingung harus bagaimana, aku ingin persahabatanku
dengan Bunga tidak hancur begitu saja. Esoknya Bunga menemuiku dan berkata “Aku
sudah tidak suka dengan Fikri, sekarang perjuangkan cinta kamu untuk Fikri, maaf
jika kemarin aku langsung pergi dan tidak mau berbicara kepadamu. Sekarang
jangan marah sama aku lagi ya”. Aku dan Bunga berpelukan.
Satu tahun kemudian kami lulus dari sekolah tersebut. Aku,
Bunga, Zila dan Anin sekolah di sekolah yang sama. Tapi kami semua tidak satu
kelas. Aku satu kelas dengan Anin. Setiap pulang sekolah kami pulang besama,
dan bercerita di tempat favorit kami. Kami bercerita banyak hal yang membuat
kami tertawa, menangis dan sebagainya. Kalau waktu sudah sore, kami semua
berpisah dan memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Pada tanggal 4 Januari 2008, hari itu adalah hari
ulangtahun Fikri. Aku sangat ingin mengucapkan selamat ulangtahun kepada Fikri dan memberikan kado untuknya. Aku sudah membungkus kado untuk dia dan ingin
memberikannya pada hari itu juga, tapi dia sudah bersama wanita lain dan berpacaran
dengannya. Hancur berkeping-keping hatiku melihatnya bersama orang lain. Tapi
selalu ada Bunga dan Zila yang selalu siap menghiburku. Aku sangat menyesal
mengapa dulu aku menghancurkan persahabatanku demi laki-laki itu. Memang benar
kata orang sahabat itu akan selalu ada di saat kita suka maupun duka.
Tiga tahun kemudian, kami semua mengadakan reuni. Ada Aku,
Bunga, Zila, Anin, Tara, Fikri dan semua teman laki-lakiku yang lain. Kami semua
pergi ke rumah makan. Kami menikmati kebersamaan itu. Masih membekas luka yang
ada di hatiku. Tapi aku juga tidak bisa berbohong kalau sebenarnya aku masih mencintai Fikri. Namun semuanya tidak
ada kepastian. Cintaku dengan Fikri hanyalah cinta dalam diam yang sampai
sekarang tidak tau kepastiannya.
Sekian dari blog saya, jangan baper ya guys itu tadi hanya fiktif belaka. Jika ada unsur nama atau tempat yang sama itu hanya kebetulan saja.
Sampai berjumpa di lain waktu ya Guys.
Komentar
Posting Komentar